Dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi nasional sebagai
calon guru rumpun ilmu pengetahuan sosial, sebagaimana dipersyaratan dalam
standart nasional pendidikan, maka berbagai upaya agar tujuan tersebut dapat
terwujud, perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan profesionalisme
calon-calon gurusecara lebih terprogram. Salah satu upaya yang dapat ditempuh
adalah dengan mempersiapkan praktik mengajar secara lebih intensif. Praktik mengajar
dilakukan di sekolah-sekolah mitra yang disebut sebagai Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
Banyak
keluhan dialami oleh sekolah mitra, karena ternyata PPL tidak banyak membantu
guru dalam melakukan pembelajaran, akan tetapi guru masih harus mengulang
materi yang telah diajarkan oleh praktikan. Hal ini terjadi karena praktikan
dalam mengajar belum berkualitas, akibat kurangnya latihan mengajar di kampus,
atau yang sering disebut dengan Pengajaran Mikro (Microteaching). Microteaching
yang selama ini telah dilakukan barulah mengajar teman sendiri dalam
kelompok-kelompok kecil (satu kelompok 10 mahasiswa). Microteaching tersebut
belum banyak memberikan ketrampilan profesional mengajar kepada mahasiswa,
Karena mahasiswa tidak dapat melihat hasil rekamanya pada waktu mengajar.
Hasil rekamanya pada saat mengajar dapat dijadikan refleksi untuk meningkatkan
kemampuan mengajarnya, di samping sepervisi atau bimbingan dari dosen
pembimbing. Dengan melihat hasil rekamanya sendiri, diharapkan mahasiswa mengetahui
kelemahan-kelemahan pada waktu mengajar, selanjutnya diharapkan pada kesempatan
berikutnya dapat memperbaikinya.
Untuk
mendukung hal tersebut, diperlukan sarana laboratorium microteaching yang
memadai, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk merekam kegiatan
microteaching menjadi file elektronik, agar dapat diputar lagi untuk direfleksi
oleh praktikan, sekaligus untuk perbaikan. Maka pada tahun 2005, tahap demi
tahap pembangunan laboratorium microteaching mulai berjalan dan menghasikan sebuah
lab microteaching yang dipergunakan untuk seluruh prodi kependidikan di
FIS-UNY. Pada tahun 2006 laboratorium ini mengalami pengembangan yang semula
memiliki satu (1) sekarang menjadi dua (2) laboratorium.
0 komentar:
Posting Komentar